28 November, 2008

Nokia Hentikan Distribusi Produknya di Jepang

TOKYO - Salah satu vendor telepon seluler terkemuka di dunia, Nokia berencana akan menghentikan pendistribusian telepon selulernya di Jepang, dan meningkatkan kerjasama pada merek dagang Vertu yang terkenal seri mewahnya, hal ini demi memperluas penjualan agar dapat bertahan di tengah krisis.
Bagi perusahaan yang bermarkas di Finlandia itu, negeri matahari terbit itu adalah pangsa pasar terbesar keempat setelah Amerika Serikat, China, dan India. Keinginan untuk mempertahankan posisi ini tentu akan digalakkan.
Pertumbuhan telepon seluler di Jepang memang sangat fantastis, saat ini tercatat sebanyak 109 juta orang menggunakan telepon seluler, artinya hampir 85 persen penduduk Jepang menggunakan telepon genggam ini.
"Perubahan ekonomi membuat Nokia ingin menargetkan investasi pada produk lokal Jepang, demi rencana jangka panjang," tukas Wakil Presiden Nokia Timo Ihamuotila, seperti yang dikutip dari AFP, Jumat (28/11/2008).
Karena target Nokia saat ini adalah mampu menggeser merek-merek ternama asal Korea Selatan, seperti LG dan Samsung, Nokia ingin meningkatkan market share, setidaknya menjadi 40 persen.
"Penduduk Jepang yang terkenal Shopaholic, menjadi 'sasaran empuk' dalam meluncurkan produk-produk Nokia yang mewah dan elegan," tandas Ihamuotila. (srn) (by:http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/11/27/57/168517/nokia-hentikan-distribusi-produknya-di-jepang)

26 November, 2008

Opening Pabrik Kayu TKT Kendal

Proyek pembangunan Terminal Kayu Terpadu (TKT) di pelabuhan Kaliwungu nampaknya segera terealisasi. Setelah pembebasan tanah seluas 3,5 hektare dengan dana Rp5 miliar yang dilakukan pemkab awal tahun 2008 lalu. Sekarang pembangunan gedung TKT segera dilakuakan. Saat ini pemkab yang diwakili perusahaan daerah aneka usaha (PDAU) sedang menyelesaikan proses MoU dengan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) yang akan menjadi patner mereka dalam menyelesaikan proyek TKT. Ditargetkan TKT dapat beroperasi paling lambat 2009 mendatang.

Sebagaimana diketahui, TKT di kawasan Pelabuhan Kaliwungu telah diteken pada 9 Juni 2008 lalu. MoU diteken oleh Dirjen Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian Benny Wachjudi, Gubernur Jateng Ali Mufiz dan Wakil Bupati Dra Hj Siti Nurmarkesi. Dalam MoU tersebut, Departemen Perindustrian menyediakan mesin dan peralatan, Pemprov menyediakan gedung pabrik, kanatro dan penyediaan sarana penunjang, sedangkan Pemkab menyediakan lahan, pematangan tanah, dan AMDAL.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Pemkab Anggit Eko SB mengatakan proses pembebasan lahan saat ini sudah selesai. Menurut Anggit pemkab sudah menunjuk PDAU untuk mengambil alih proyek TKT bersama PT SPJT. Desember mendatang sesuai informasi yang diterimanya peralatan berupa mesin-mesin senilai Rp14 miliar bantuan dari pemerintah pusat akan tiba di Kendal.''Sebenarnya tugas kita hanya menyediakan lahan dan pembuatan amdal, selebihnya ditangani PT SPJT dan PDAU.“jelas Anggit. (Yon)